Tag Archives: Juru

Pemerintah Pakistan Diam-diam Dukung Serangan “Drone” AS

nawaz-sharif-Obama-300x150

Sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat mengungkapkan sejumlah pejabat tinggi Pakistan selama beberapa tahun mengetahui serangan pesawat tanpa awak AS di wilayah Pakistan.

Harian The Washington Post mendapatkan dokumen rahasia CIA dan memo diplomatik Pakistan yang mengindikasikan para pejabat negeri itu secara rutin mendapat penjelasan rahasia terkait serangan drone.

Para pengamat selama ini memang menduga Pemerintah Pakistan secara diam-diam memberi persetujuan terhadap serangan drone walau di depan umum mengeluarkan kecaman.

Terungkapnya dokumen rahasia ini bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif ke Washington DC. Salah satu agenda Sharif adalah ingin mendapatkan jaminan agar serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat segera dihentikan.

“Saya juga mengangkat isu pesawat tanpa awak dalam pertemuan, menekankan penghentian serangan seperti itu,” kata Shaif seusai bertemu dengan Presiden Barack Obama, Rabu (23/10/2013).

Serangan pesawat tanpa awak yang diatur CIA menjadi salah satu kerikil ganjalan dalam hubungan antara kedua negara.

Belum ada tanggapan

Pemerintah Pakistan belum memberi komentar atas dokumen yang diterbitkanThe Washington Post. Juru bicara Kedutaan Besar Pakistan di Washington tidak memberi tanggapan atas permintaan komentar dari koran tersebut dan CIA juga menolak memberikan penjelasan.

Bagaimanapun pada Agustus 2008, Yousuf Raza Gilani yang masih menjabat perdana menteri dilaporkan tidak terlalu mempermasalahkan serangan itu.

“Saya tidak peduli mereka melakukannya jika mendapatkan orang yang tepat. Kami akan protes di Majelis Nasional dan kemudian melupakannya,” tuturnya saat itu seperti dikutip berbagai media.

Walau beberapa pemimpin militan tewas akibat serangan pesawat tanpa awak, sejumlah korban sipil juga berjatuhan.

Dua organisasi hak asasi internasional, Amnesty International dan Human Right Watch, mengecam serangan tersebut karena menyebabkan tewasnya korban, yang sama sekali tidak menjadi ancaman keamanan.

Sebelumnya PBB mendesak Washington agar menyerahkan data tentang serangan pesawat tanpa awak dan jumlah korban sipil.(bbc, 24/10/2013)

Print Friendly

Add This! Digg Google Yahoo! MyWeb reddit StumbleUpon Technorati

Baca juga :

  1. Pakistan Geram Pesawat AS Serang Warga saat Rayakan Idul Fitri
  2. 20 Tewas dalam Serangan Udara AS di Pakistan
  3. 6 Tewas dalam Serangan Pesawat Tanpa Awak Milik AS di Pakistan
  4. Protes Serangan Udara AS, 10 Ribu Orang Berunjuk Rasa di Pakistan
  5. AS Diam-diam Rancang Misi Serangan Rahasia ke Berbagai Negara

Libya Antara Dominasi Politik Inggris dan Dominasi Militer AS

libya-anti-gaddafi

Setelah revolusi, Libya diombang-ambing oleh dua kekuatan imperialis, Amerika dan Inggris. Sejak revolusi Libya dibajak tidak lama setelah revolusi meledak, dan kekuatan penjajah negara Besar Barat langsung terlibat segera untuk menjatuhkan Gaddafi. Dan setelah itu, Libya tidak bisa lepas dari guncangan militer, politik dan ekonomi.

Sehingga pemerintah lemah, situasi keamanan yang rapuh dan ekonomi memburuk. Sementara minyak dijarah oleh perusahaan Eropa, khususnya Inggris dan Italia. Sedang para politisinya sebagian besar korup dan sangat setia kepada Inggris, hanya sebagian kecil saja dari mereka yang setia pada Amerika atau Prancis.

Libya seperti ini, bukanlah Libya yang diinginkan oleh para revolusioner mukhlis, yang telah mengorbankan nyawa mereka dalam perjuangan menyingkirkan tiran Gaddafi. Sebab Libya masih dalam genggaman para antek yang diombang-ambing oleh konspirasi negara-negara besar imperialis.

Inggris telah berjanji untuk melatih sepuluh ribu pasukan Libya di luar wilayah Libya agar pemerintah loyalisnya itu dapat menghancurkan milisi bersenjata yang tidak loyal pada Inggris. Hal ini seperti yang diberitakan surat kabar Inggris .

David Cameron, Perdana Menteri Inggris mengakui bahwa Inggris memiliki peran penting dalam penggulingan Gaddafi, dimana ia mengatakan bahwa: “Kami bangga dengan peran Inggris dalam membantu Libya untuk menggulingkan Muammar Qadhafi”. Dan ketika ia bertemu Ali Zaidan (17/9) di kantornya, di London, ia mengatakan: “Libya masih membutuhkan banyak bantuan untuk pemulihan keamanan, dan pembentukan sebuah pemerintahan demokratis yang kuat,” seperti yang diberitakan oleh kantor berita Libya .

Sementara Zaidan mengatakan bahwa Libya tengah merugi sekitar 130 juta dolar per hari karena aksi-aksi protes yang menghambat sektor minyak.

Inggris mensponsori konferensi pers pekan lalu di London untuk menarik pengusaha dan investasi internasional untuk bekerja di Libya. Sehingga ini menunjukkan bahwa Inggris yang diwakili oleh pemerintahnya menganggap Libya, dari segi politik, ekonomi dan khususnya minyak, sebagai negara bonekanya, dan berada di bawah hegemoni dan kendalinya.

Adapun hegemoni Amerika, maka itu berhubungan dengan aspek militer. Sebab pemerintah Libya yang setia kepada Inggris setuju untuk memperpanjang kerja pasukan komando militer khusus di Afrika untuk wilayah Afrika, US Africa Command (Africom), sehubungan dengan pengawasan perbatasan dan kota dengan dalih untuk menjamin keamanan dan pencegahan penyelundupan senjata dari wilayah Libya. Juru bicara Kementerian Pertahanan Libya Abdur Razak al-Syihabi mengatakan kepada kantor berita Anatolia: “Pasukan Africom adalah pasukan AS yang tidak berhubungan dengan PBB, dan ini terjadi setelah setelah perjanjian Libya-Amerika, serta direstui oleh negara-negara sahabat Libya.”

Semua tahu bahwa Kelompok Sahabat Libya, yang didirikan pada Februari 2011, saat berlangsungnya revolusi Libya terdiri dari Inggris, Perancis, Amerika, Jerman, Qatar, Turki dan Uni Emirat Arab.

Dengan demikian, berdsarkan data-data ini, Libya adalah negara boneka Inggris secara politis, dan di dalamnya ada pengaruh militer AS yang kuat. Sehingga rakyat Libya tidak mendapatkan keuntungan dari revolusi mereka, dan mereka tidak terbebaskan dari rezim tirannya, sebab para antek baru di Libya setelah revolusi penggulingan negara berada dalam jeratan Inggris dan Amerika (kantor berita HT, 27/9/2013).

Print Friendly

Add This! Digg Google Yahoo! MyWeb reddit StumbleUpon Technorati

Baca juga :

  1. Inggris, AS dan Prancis Bangun Pangkalan Militer di Libya
  2. Komandan Militer Libya Gugat Pemerintah Inggris
  3. Pasca Mubarak Era Dominasi Kekuasaan Militer
  4. Inggris Menjual Senjata kepada Gaddafi Sebelum Revolusi Libya Terjadi
  5. Pemberontak Libya Sandera Tentara SAS Inggris

Juru Bicara Militer: Amerika Membantu Kami Dalam Penghancuran Terowongan dan Berkoordinasi Dengan “Israel”

Kolonel-Ahmad-Muhammad-Ali

Juru bicara militer Mesir mengungkapkan tentang bantuan Amerika Serikat terhadap tentara Mesir dalam operasi penghancuran terowongan.

Kolonel Ahmad Muhammad Ali, dalam sebuah wawancara dengan Channel “Alarabiya” mengatakan: “Amerika Serikat membantu kami dengan sebuah perangkat untuk mendeteksi terowongan seperti ini di masa lalu, dan terus kami gunakan sampai sekarang.”

Ia menambahkan bahwa komunikasi antara kedua belah pihak hampir setiap hari, dan hubungan kerja sama militer antara kementrian pertahanan Mesir dan Amerika merupakan hubungan strategi dalam sejarah yang panjang. Semua itu adalah karena pentingnya peran strategis Mesir sebagai negara poros di kawasan Timur Tengah, dan sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar.

Juru bicara militer Mesir itu juga mengakui adanya koordinasi dengan entitas Zionis yang dibuat melalui perjanjian keamanan antara kedua negara. Dalam hal ini, ia berkata: “Tidak ada dua negara yang bertetangga, dimana di antara keduanya tidak ada koordinasi untuk melindungi keamanan perbatasan antara keduanya. Sebab jika tidak, maka yang terjadi tidak hanya ancaman bagi Mesir, tapi bagi seluruh kawasan Timur Tengah.” (islammemo.cc, 23/9/2013).